Tak Ada Perayaan Tahun Baru 2020 Bagiku
Tak terasa sekarang pas saat menulis postingan ini sudah menginjak di awal tahun baru, 1 Januari 2020. Waktu berjalan berasa begitu cepat sekali.
Serasa kemarin baru masuk tahun 2019 dan kini telah masuk lagi tahun baru. Banyak sekali kenangan yang tak terlupakan di tahun 2019 kemarin.
Banyak sekali suka dukanya. Dan yang paling spesial dan takkan terlupakan adalah bisa merasakan pergi ke beberapa kota di beberapa provinsi di pertengahan hingga akhir tahun 2019 secara gratis.
Seperti biasa menjelang malam pergantian tahun baru Masehi ini selalu begitu meriah baik di pedesaan maupun di perkotaan.
Banyak ramai orang kalau di daerah Ciamis ini pada pergi ke pantai Pangandaran. Yang gak pergi kemana-mana, khususnya anak-anak banyak yang membeli terompet dan kembang api.
Ini yang di kampung yaa. Belum lagi kalau yang di kota sudah dipastikan sangat meriah dengan perayaan pergantian tahun tersebut. Banyak band-band musik dan acara-acara hiburan yang banyak digandrungi baik tua maupun muda.
Hanya saja bagi saya pribadi dari sejak dahulu hingga sekarang tak pernah sekali pun merayakan pergantian tahun tersebut.
Saya merasa tak ada untungnya. Setiap malam tahun baru saya menganggap sama saja dengan malam-malam lainnya. Tak ada kegiatan spesial.
Seperti biasa kumpul keluarga dan dalam obrolan keluarga pun tak sedikitpun membahas tentang tahun baru. Malahan untuk tahun ini saya benar-benar gak sadar bahwa ini adalah tahun baru. Karena saya tidur lebih awal.
Ingat-ingat pas sudah sore hari tanggal 1 Januari. Itu juga karena lihat tanggal di HP gak sengaja. Dan nggak ngeuh pas dari pagi anak tetangga niup-niup terompet berisik sekali.
Jika direnungkan menurut pikiran saya pribadi, ngapain hura-hura nyari hiburan di malam pergantian tahun yang sudah jelas dengan bergantinya tahun berarti bertambahnya umur dan berkurang juga waktu kita di dunia ini.
Harusnya pergantian tahun baru bukan dirayakan dengan hura-hura, senang-senang apalagi maksiat mabuk-mabukan dan zina, tapi harusnya nangis mengingat dosa, bukan malah nambah dosa.
Saya gak akan ngomong dari segi agama ya, karena semua orang juga sudah pada tahu dan ngerti.
Jadi di tahun baru 2020 ini dan tahun-tahun sebelumnya saya tidak pernah merayakan pergantian tahun, bahkan untuk tahu ini gak ingat sama sekali bahwa tadi malam tahun baru.
Serasa kemarin baru masuk tahun 2019 dan kini telah masuk lagi tahun baru. Banyak sekali kenangan yang tak terlupakan di tahun 2019 kemarin.
Banyak sekali suka dukanya. Dan yang paling spesial dan takkan terlupakan adalah bisa merasakan pergi ke beberapa kota di beberapa provinsi di pertengahan hingga akhir tahun 2019 secara gratis.
Seperti biasa menjelang malam pergantian tahun baru Masehi ini selalu begitu meriah baik di pedesaan maupun di perkotaan.
Banyak ramai orang kalau di daerah Ciamis ini pada pergi ke pantai Pangandaran. Yang gak pergi kemana-mana, khususnya anak-anak banyak yang membeli terompet dan kembang api.
Ini yang di kampung yaa. Belum lagi kalau yang di kota sudah dipastikan sangat meriah dengan perayaan pergantian tahun tersebut. Banyak band-band musik dan acara-acara hiburan yang banyak digandrungi baik tua maupun muda.
Hanya saja bagi saya pribadi dari sejak dahulu hingga sekarang tak pernah sekali pun merayakan pergantian tahun tersebut.
Saya merasa tak ada untungnya. Setiap malam tahun baru saya menganggap sama saja dengan malam-malam lainnya. Tak ada kegiatan spesial.
Seperti biasa kumpul keluarga dan dalam obrolan keluarga pun tak sedikitpun membahas tentang tahun baru. Malahan untuk tahun ini saya benar-benar gak sadar bahwa ini adalah tahun baru. Karena saya tidur lebih awal.
Ingat-ingat pas sudah sore hari tanggal 1 Januari. Itu juga karena lihat tanggal di HP gak sengaja. Dan nggak ngeuh pas dari pagi anak tetangga niup-niup terompet berisik sekali.
Jika direnungkan menurut pikiran saya pribadi, ngapain hura-hura nyari hiburan di malam pergantian tahun yang sudah jelas dengan bergantinya tahun berarti bertambahnya umur dan berkurang juga waktu kita di dunia ini.
Harusnya pergantian tahun baru bukan dirayakan dengan hura-hura, senang-senang apalagi maksiat mabuk-mabukan dan zina, tapi harusnya nangis mengingat dosa, bukan malah nambah dosa.
Saya gak akan ngomong dari segi agama ya, karena semua orang juga sudah pada tahu dan ngerti.
Jadi di tahun baru 2020 ini dan tahun-tahun sebelumnya saya tidak pernah merayakan pergantian tahun, bahkan untuk tahu ini gak ingat sama sekali bahwa tadi malam tahun baru.